Kasihan, Keluarga di Inggris ini dilarang Kaget dan Ketawa-Ketiwi

Rabu, 06 April 2016 - 00:01 WIB
Kasihan, Keluarga di...
Kasihan, Keluarga di Inggris ini dilarang Kaget dan Ketawa-Ketiwi
A A A
LONDON - Wanita berusia 28 tahun, Lisa Mitchell, dikabarkan menderita Long QT Syndrome. Di mana saat menonton acara TV yang lucu atau terkejut saat mendengar dering telepon dan alarm bisa mengancam nyawanya.

Keadaan ini tidak hanya dideritanya, namun juga kedua anaknya, Ellie 7 tahun dan Amelie 4 tahun. Bahkan, sang kakek, Alex Mitchell diketahui meninggal karena tertawa saat mengalami serangan jantung.

"Kakek saya, Alex Mitchell dikenal sebagai orang yang meninggal karena tertawa saat ia mengalami serangan jantung dan meninggal ketika mengisi acara di TV pada tahun 1970. Dan penyakit ini nyatanya juga dialami oleh saya dan kedua putri saya," papar Lisa yang dilansir dari Daily Star.

Seperti diketahui, Long QT syndrome merupakan penyakit keturunan di mana penderita mengalami irama jantung lebih cepat hingga menyebabkan detak jantung tidak beraturan. Detak jantung yang tidak beraturan ini bisa menyebabkan penderitanya pingsan atau kejang secara mendadak.

Lisa menyadari penyakit ini dideritanya sejak empat tahun lalu. Tepatnya saat ia tengah menghadiri pesta di rumah temannya. Menurutnya, detak jantung tak beraturan akan muncul ketika emosi tak stabil. Dengan terpaksa, Lisa pun harus menghindari tertawa saat menonton komedi.

Sementara, Ellie dan Amelie mengalami gangguan detak jantung saat mereka terkejut mendengar suara alarm atau dering telepon. Akibatnya, bocah cilik itu pun akan kejang atau tidak menyadarkan diri secara tiba-tiba.

"Sepupu saya juga meninggal karena penyakit ini. Untuk itu, pertama didiagnosis penyakit ini, saya hanya bisa meresapinya dan kekhawatiran saya terbukti, kedua putri saya juga mengalami hal serupa. Saat ini saya harus rutin mengonsumsi beta blocker yang membuat saya lesu serta mudah ngantuk," ujar Lisa.

Penyakit yang dideritanya, membuat Lisa harus mencari bantuan dari Biritish Heart Foundantion. Ia pun bertemu perawat yang membantu mengatur keadaannya.
Tidak hanya itu, ia juga harus menghindari pemicu yang bisa menyebabkan mengalami gangguan detak jantung tiba-tiba.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1664 seconds (0.1#10.140)